Rabu, 21 Agustus 2013

Produk Fenomenal


Produk Fenomenal yang dimaksud disini adalah sebuah produk yang membawa perubahan pada kehidupan manusia mulai dari nilai, sifat, sikap dan kebiasaan manusia yang dulu telah ada bahkan kini berubah hingga menjadi hilang

1. transportasi

Para leluhur dahulu hanya berjalan kaki untuk berpergian, karena belum adanya transportasi, namun dengan memanfaatkan kekuatan hewan seperti kuda, sapi, kerbau leluhur memanfaatkannya dengan membuat delman.
Delman/andong adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga, empat yang tidak menggunakan mesin , tetapi menggunakan kuda atau sapi , kerbau sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda seperti kereta kencana, juga kereta perang.
Kemudian, semakin berkembangnya teknologi juga jaman munculah transportasi seperti sepeda, motor, mobil dll. Dari perubahan tersebut terjadi banyak nilai yang muncul juga hilang. Dalam hal transportasi misalnya, dengan adanya perubahan memang semakin memudahkan manusia dalam perjalannya, contohnya dahulu orang-orang yang hendak pergi ke tanah suci bisa berbulan-bulan lamanya dalam perjalanan, kini dengan adanya pesawat terbang semuanya dapat menjadi perjalanan singkat antar Negara.
Namun kini seolah-olah kendaraan dalam kehidupan manusia menjadi kebutuhan primer, maraknya kendaraan dijalan menimbulkan kemacetan, tingkat kecelakaan yang tinggi, polusi udara, juga hilangnya nilai budaya , kita melupakan alat-alat transportasi yang sudah lalu seperti delman.
Kini delman dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian, dengan berkeliling membawa orang-orang yang ingin berjalan-jalan. Cara seperti ini juga merupakan salah satu cara kita melestarikan budaya juga harta dari leluhur kita agar kita tidak melupakannya.

2. media social

Media social merupakan alat bantu manusia untuk memudahkan dalam berkomunikasi, setiap orang membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi tentunya. Sebelumnya antar manusia melakukan komunikasi dengan langsung bertemu dan bertatap muka.
Perubahan mulai terjadi ketika adanya paper mail kemudian berkembang dengan adanya telepon – sms – email – instant messaging – dan kini maraknya social network
Terasa atau tidak media social kini sedang marak-maraknya di dunia kita, seolah kini semua orang harus memiliki akun sosialnya.
Seperti dahulu, ketika munculnya Friendster, yahoo messenger, Ebuddy, Mirc, kemudian kini Facebook, Twitter, Skype, Youtube, Line semakin lama semakin canggih dan semakin banyak.


Semuanya memiliki dampak negative juga positifnya, rasa berbaur terhadap dunia nyata menjadi hilang, timbulnya jenis kejahatan yang baru dan terjadinya ‘ ketergantungan ‘ , namun positif dari semua itu kita dapat menjadi lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan informasi, komunikasi dengan daerah luar, kita tidak perlu bertemu secara langsung dengan orang yang kita tuju dan kita dpt meluaskan pasar bisnis antar Negara tentunya.
Namun, disitulah ada suatu ‘ nilai ‘ yang hilang, seperti nilai untuk bertemu secara langsung akan berbeda rasanya apabila berbicara tidak langsung dengan orang yang kta tuju. Juga lunturnya gotong royong ( kepedulian juga kesetiakawanan ), adanya ‘ kesenjangan social ‘ dan terjadinya budaya ‘ share ‘ antar daerah.
Para leluhur hidup dengan kearifan local nya, salah satunya budaya gotong royong seharusnya kita tetap dapat mempertahankannya karena dengan bergotong royong lah kita dapat membangun sesama. Dengan seperti ini patutnya kita dapat memilah mana yang dapat kita manfaatkan dengan baik dengan selalu berhati-hati, karena keyakinan juga nilai-nilai kita sebenarnya dibentuk oleh apa yang kita lihat juga kita dengar.

3. smartphone

Smartphone , hampir semua orang kini memiliki gadget
Dimulai dari munculnya,

IBM SIMON











NOKIA 9900 COMMUNICATOR


SONY ERICSSON GS88


MS WINDOWS CE POCKET PC


APPLE IPHONE

SAMSUNG GALAXY SIII

Kini smartphone menjadi barang kehidupan manusia dalam kebutuhan primer dan semakin berkembangnya smartphone semakin berkembang juga ‘ feature ‘ dan ukuran smartphone . pertama memulai smartphone hanya dapat digunakan sebagai telepon, kini sudah dilengkapi dengan kamera, radio, juga text message
Sadar atau tidak jika kita berpergian orang-orang dijalan sudah sibuk dengan kehadiran smartphone nya, terjadinya kecanduan juga ketergantungan sebagai pengguna, contohnya dalam satu keluarga yang sedang makan malam bersama, bukanya asik mengobrol bersama namun kini pemandangan tersebut hilang karena semuanya sibuk dengan gadget nya masing-masing
Banyak sekali dampak negative juga positifnya dan nilai-nilai yang terjadi, positifnya smartphone menjadikan wadah kita untuk berkomunikasi , mempermudah akses kehidupan kita juga institusi social.

Institusi social adalah meluasnya budaya mendidik. Kini pendidikan juga bisa didapatkan dengan media online melalui smartphone.
Namun kini semakin lama terasa terjadinya perbudakan teknologi , fragmentasi social. Fragmentasi social adalah kurang percaya diri saat kita di dunia nyata, ( mengasingkan diri dari dunia realitas ; lupa akan lingkungannya ) yang menghasilkan turunnya tingkat kesehatannya. Individualism ( mementingkan diri sendiri ) dan merasa dunia ada dalam genggaman ; memudahkan segalanya.
Leluhur kita sudah memberikan cara dengan kearifan local berkomunikasi antar sesama itu penting , karena dengan begitu dapat mempererat silaturahim juga nilai gotong royong bagi sesama.
Ketika manusia tidak lagi mampu menguasai teknologi yang digunakannya , akan menimbulkan sifat addicted , dan kemudian dikuasai oleh penggunaan teknologi dimanapun. Tanpa adanya batasan-batasan social dan norma yang berlaku. Dengan adanya media informasi, komunikasi dan transportasi ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai social budaya luar yang menggeser budaya kita .

Kehidupan individualistic mulai berkembang dan menggeser nilai gotong royong kita. Karena sebagai seorang pencipta, kitalah yang memanfaatkan teknologi sesuai dengan kebutuhan kita, bukan menjadikan kita tergantung dan tidak bisa hidup tanpa adanya teknologi.

@natdesignweek
National Design Week - Harta Karuhun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar