Senin, 01 Juli 2013

Menggali Harta Karuhun(Harta Leluhur) dalam arsitektur Nusantara

Panas. Itu yang kami rasakan saat berkunjung ke kantor Han Awal & Partners, Ltd. di Bintaro hari Jumat. Jakarta memang sangat panas, sih, tapi bukan itu yang kami rasakan. Panas yang kami rasakan adalah semangat yang begitu terbakar ketika kami berbincang dengan Yori Antar, arsitek ternama Indonesia yang mendapat penghargaan tertinggi UNESCO tahun kemarin dan finalis nominasi Aga Khan, penghargaan tertinggi arsitektur dunia.

Pembicaraan dengan beliau dimulai dengan sangat grogi dan kikuk. Kami sampai-sampai tidak tahu mau mulai pembicaraan dari mana. Untung di samping penghargaan orang-orang kepada Yori Antar yang begitu tinggi, beliau tetap down to earth ketika menerima kami. Beliau-lah yang memulai pembicaraan dengan keingintahuannya terhadap Desain Produk ITENAS.

Perbincangan dilanjutkan dengan cerita-cerita pengalamannya mengunjungi desa adat-desa adat di Nusantara, dari Sumatera sampai Papua. Nah, yang paling terkenal dan membuat namanya melambung tinggi adalah membangun ulang 3 rumah adat Wae Rebo. Beliau bersama tim mahasiswa dan yayasan sponsor mengunjungi desa yang saat itu belum terkenal di kalangan orang Indonesia, walaupun sudah banyak bule-bule yang menginap di sana sampai berbulan-bulan. Desa Wae Rebo, sebuah desa adat di Flores, memiliki 7 rumah adat bernama Mbaru Niang yang didirikan oleh leluhur mereka. Namun, sayangnya, dua rumah sudah termakan waktu dan hancur. Sementara, mereka tidak memiliki dana dan pengetahuan yang diturunkan untuk membangun ulang rumah itu. Oleh karena itu, Yori Antar bersama timnya mempreteli satu rumah adat untuk mendalami teknik yang digunakan di bangunan tersebut dan membangun ulang rumah itu dan 2 rumah lainnya yang sudah hancur.

Beliau telah membangun rumah adat di Nias, Sumba, Flores, dan sedang mengerjakan proyek membangun kembali Rumah Gadang di Sumatera Barat dan menghidupkan kembali rumah adat yang telah punah Papua.

Beliau bilang,”Ada mindset yang harus dibalik: Bukan dunia yang menginspirasi Indonesia, tapi Indonesia yang menginspirasi dunia.” Karena pada kenyataannya, dunialah yang belajar banyak dari Indonesia. Dari insinyur dan arsitek dunia yang belajar rumah tahan gempa dari arsitektur Nusantara sampai negara-negara seperti Tibet dan Kamboja yang ada karena manusia Nusantara ratusan tahun yang lalu. Untuk itulah kita harus mengenal dan mendalami kembali kekayaan Nusantara agar kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pembangunan bangsa yang sesuai dengan identitas kita, bukannya meniru negara-negara seperti Amerika, Jerman, Jepang, dll.
___________________

Dunia arstikek telah membangkitkan istilah Arsitektur Nusantara. Mereka telah lebih dulu menemukan identitas arsitektur Nusantara dan mengembangkannya menjadi arsitektur yang berkarakter Nusantara dan dihargai oleh dunia internasional.
Oleh karena itu, NATIONAL DESIGN WEEK 2013: HARTA KARUHUN akan mengundang Arsitek Yori Antar untuk berbagi Harta Karuhun(Harta Leluhur) kita yang telah ditemukannya dalam ngobrol-ngobrol santai Ngawangkong. :)

sumber : kidsnesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar